5 Cara Memotong Kuku Pada Bayi




Baby AE - Beberapa hari yang lalu, hati saya melompat lagi. Bayangkan, tiba-tiba saja Michan menangis di pagi hari. Ternyata jari manisnya luka terkena alat pemotong kuku. Darah mengucur dari jarinya, ternyata sang Ayah sedang memotong kukunya. Sayang, belum tahu cara memotong kuku bayi dengan benar.

Dengan bermodal daun lidah buaya, saya segera mengobati lukanya. Tak berapa lama, pendarahannya berhenti, tapi belum mengurangi rasa sakit yang dirasakan Michan pada jari tangannya.

Dulu saat Asma kecil, saya juga pernah melukai jari tangannya dengan pemotong kuku. Sampai saya trauma dan tidak berani lagi memotong kuku Asma sampai berbulan-bulan, suamilah yang bertugas memotong kuku Asma. Kini hal itu malah dilakukan oleh suami saya.

Memang, memotong kuku bayi membuat dada selalu berdesir. Entah itu untuk orang tua baru ataupun orang tua lama. Hal itu didasari oleh rasa tak ingin melukai jari-jarinya yang kecil. Apalagi untuk bayi yang baru lahir, banyak yang menggunakan sarung tangan karena takut jika si kecil melukai dirinya sendiri dengan kukunya yang tajam. Sementara orang tua belum berani memotong kuku bayi tersebut.

Namun, jika kita mengikuti beberapa cara ini, semoga tidak ada lagi drama dalam memotong kuku bayi kita.


1. Situasi Tenang 
Ini adalah kunci dari segalanya. Menenangkan bayi yang akan dipotong kukunya dan juga orang tua yang mau memotong kuku. Tanpa ketenangan, jangan harap semua bisa berjalan dengan lancar. Apalagi jika bayi rewel atau orang tua yang sedang bad mood. Hal ini bisa sangat mempengaruhi.

2. Waktu yang Tepat
Waktu memotong kuku bayi juga harus kita perhatikan. Jangan memotong kuku di siang atau malam hari. Memotong kuku yang baik adalah saat bayi selesai mandi, kukunya lunak. Sebaiknya setelah mandi pagi, saat anak menyusu atau tidur pagi. Bagi kebanyakan bayi, setelah mandi adalah waktu tidur lagi. Dan ini adalah moment yang tepat untuk memotong kukunya.

Biasanya saya melakukannya setelah Michan mandi. Kami bercengkerama sambil memberi tahu dia bahwa kuku panjang bisa membuat dirinya terluka. Entah mengerti atau tidak, Michan selalu diam ketika saya memotong kukunya. Walau sesekali dia mengajak bercanda.

3. Cahaya Terang
Cahaya adalah salah satu yang tidak bisa dilepaskan. Cahaya yang terang, bisa membuat kita melihat dengan jelas pada kuku-kuku mungilnya. Namun jika Anda berkacamata, jangan lupa memakai kacamata juga. Karena saya berkacamata, cahaya terang memang mendukung, tapi kacamata juga sangat mendukung.


4. Pemotong Kuku 
Biasanya ada berapa pemotong kuku di rumah? Dengan bertambahnya satu anggota keluarga kecil, sudah selayaknya menambah satu pemotong kuku dengan ukurang kecil pula, tidak hanya kecil, tapi juga tajam. Selain menyesuaikan dengan ukuran kuku bayi, menggunakan pemotong kuku kecik juga membuat kita bisa lebih berhati-hati dan mengurangi resiko jari anak terluka.

Saat ini sudah ada alat pemotong kuku khusus bayi yang dilengkapi dengan kaca pembesar. Semakin memudahkan kita untuk memotong kuku bayi. 

5. Sabar dan Fokus 
Jika empat cara di atas sudah kita coba, maka yang terakhir adalah sabar dan fokus. Karena memotong kuku pada bayi memerluka kesabaran yang luar biasa. Terkadang kita harus membungkuk ataupun berganti posisi agar bayi tidak terbangun dari tidurnya. Saat memotong kuku bayi pun jangan mengerjakan pekerjaan lain. Harus lebih fokus. Karena jika pikiran pecah, bisa jadi jari kecil anak kita yang menjadi korbannya.

Memotong kuku pada bayi memang terlihat mudah dan sepele, tapi untuk mengantisipasi luka pada jarinya yang kecil, tak ada salahnya untuk mencoba cara di atas. Apalagi kita biasanya memotong kuku tangan bayi seminggu dua kali, untuk kuku kaki bayi bisa seminggu sekali.

Subscribe to receive free email updates:

15 Responses to "5 Cara Memotong Kuku Pada Bayi"

  1. iya mba mesti hati-hati, pernah anakku waktu 5 bulan kepotek sama aku dagingnya wah langsung feeling guilty banget :( boro ke anak bayi ke kucing aja kemarin pas motongin kependekan aku jadi sedih hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hhehe ... Iya memang, Mbak. Kita aja kalau potong kuku kependekan rasanya sakit. Apalagi bayi yang belum bisa bicara. :(

      Hapus
  2. memootong kuku pada bayi memang sangat harus hati-hati, disamping bayi sangat tidak mengerti artinya potong kuku, alat pemotongnya pun harus rada sedikit canggih dan tajam, sebab jika tidak...kasian bayinya dong ah.

    sebagai orang baru, saya wajib follow blog bagus ini...sudah tuh

    BalasHapus
  3. kalo tetangga saya kalo potong kuku banyinya sewaktu ia tidur hehee :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kadang bisa seperti itu. Kan ada bayi yang suka gerak2. :)

      Hapus
  4. Yang paling penting itu, poin nomor 3 sama 5 ya mba hihihi :D

    BalasHapus
  5. Iya bener banget sabar dan fokus itu penting. Kita lengah sedikit bisa kepotong dagingnya hiiii ngeri >_<

    BalasHapus
  6. Saya pernah neh mba, waktu Dimas masih ecil, tiba-tiba kepotong kuku dan kulitnya sampai mengeluarkan darah, aduh aku merasa bersalah. Dari situ saya mulai hati-hati gunting kuku anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, sebagai ibu pasti rasanya sedih banget. :(

      Hapus
  7. Dan yang terpenting, melakukannya dengan penuh kehati-hatian

    BalasHapus
  8. Iya ya tricky banget ini motong kuku bayi, tfs mba tips2nya.

    BalasHapus