Saat si Kecil Terlambat Bicara


Baby AE - Umumnya, bayi sudah bisa mengeluarkan suara saat menginjak usia 3 bulan meski belum memiliki arti atau cuma sekadar bersuara saja. Baru saat memasuki usia 6 bulan, baru bayi bisa bersuara yang lebih jelas. Misalnya mengucapkan ma-ma, da-da, pa-pa, ba-ba, dan beberapa kata sederhana lainnya. Mereka biasa menggunakan kata-kata ini untuk mengekspresikan perasaannya saat itu. Memasuki usia 12-18 bulan, bayi bisa mulai bisa menirukan kata yang didengarnya. Kemampuan itu terus meningkat sampai si kecil mampu mengucapkan sekitar 10-20 kata.

Namun, bagaimana kalau si kecil mengalami keterlambatan dalam bicara, sehingga kemampuannya tidak sejalan dengan usianya saat itu? Jika dirasa perkembangannya terlalu lambat, orang tua harus peka dan segera mencari penyebabnya. Beberapa penyebab keterlambatan bayi dalam bicara antara lain dibesarkan di lingkungan yang lebih dari satu bahasa sehingga membingungkannya. Penyebab lain yang mungkin terjadi adalah gangguan pendengaran, kelainan struktur rongga mulut, dan gangguan spektrum autisme.


Ada mitos yang mengatakan bahwa anak bisa belajar bicara dengan sendirinya. Plis, itu tidaklah tepat. Bagaimana mungkin bayi bisa melakukan sesuatu tanpa diajari? Perkembangan kemampuan si kecil tidak terlepas dari ajaran orang tuanya, termasuk dalam belajar bicara. Maka dari itu, orang tua harus sigap memberikan stimulus untuk melatihnya bicara dengan beberapa cara ini.

1. Berbicara sambil bergerak

Ketika Bunda mengajak si kecil bicara, sebisa mungkin imbangi dengan gerakan yang ekspresif. Gerakan bisa membuat si kecil tertarik sehingga perhatiannya tertuju pada Bunda. Misalnya mengajak minum susu, Bunda bisa menggerak-gerakkan botolnya sambil bicara berulang-ulang agar si kecil tertarik untuk mengikutinya.


2. Bermain bersama

Orang tua harus bisa mengimbangi si kecil dan menjadi temannya, termasuk saat harus bermain bersama. Bunda bisa mengajak si kecil untuk bermain peran dan membayangkan sesuatu untuk melatih kemampuan verbalnya. Sebagai contoh, Bunda bisa berpura-pura menelepon Ayah atau kakek dan neneknya di hadapan si kecil dengan telepon mainan. Bermain peranlah sebaik mungkin agar si kecil merasa tertarik.


3. Biasakan membuat narasi

Meski si kecil belum mengerti sepenuhnya apa yang Bunda bicarakan, tapi tetap penting mengajaknya berkomunikasi seperti yang biasa Bunda lakukan dengan keluarga. Bunda bisa mengucapkan kalimat yang berhubungan dengan apa yang sedang terjadi. Misalnya saat berganti baju, makanm jalan-jalan, dan lain-lain. Teruslah mengajak komunikasi si kecil. Biasakan juga menggunakan kalimat lengkap padanya agar ia belajar memahami objek-objek tertentu.

Nah itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menstimulus si kecil yang terlambat bicara. Selain terpai medis, upaya dari orang tua juga penting mengingat waktu si kecil lebih banyak dihabiskan dengan orang tua. Selamat mencoba.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Saat si Kecil Terlambat Bicara"

Posting Komentar