Adat Jawa pada Bayi Usia 7 Bulan

Baby AE -

Adat adalah kebudayaan yang terdiri nilai-nilai budaya, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang ada pada kelompok. Apabila seseorang sudah yakin dengan adat tersebut, maka dia berasumsi jika tidak dilaksanakan akan menimbulkan balak atau bencana. Jawa merupakan daerah yang memiliki budaya yang sangat kental dengan kesakralan. Mulai  pada bayi yang baru lahir, usia 1 minggu (sepasar), 3 bulanan (neluni), sampai bayi yang berusia 7 bulan (tedhak sinten).

Tedhak sinten merupakan budaya warisan leluhur masyarakat Jawa. Upacara ini dikenal sebagai upacara turun tanah (medun lemah) yang artinya seorang anak sudah waktunya mengijakkan kaki ke tanah, mulai belajar duduk sampai berjalan. Tujuan dari upacara ini agar anak tumbuh menjadi anak yang mandiri. 


Baca juga:  Tradisi Lebaran si Kecil

Hal-hal yang harus disiapkan dalam upacara tedhak sinten:

·         Sesaji yang terdiri dari nasi tumpeng, kacang-kacangan, sayur mayur, dan umbi-umbian (pala pendem)

·         Jadah dengan 7 macam warna yaitu putih, merah, kuning, biru, merah jambu, hitam, dan ungu

·         Bunga setaman

·         Sangkar ( kurungan) ayam yang dihiasi kertas warna-warni.

·         Beras kuning serta beberapa lembar uang

·         Barang bermanfaat seperti buku, alat tulis, kaca, sisir, dan sebagainya lalu dimasukkan ke dalam sangkar ayam.

Tata cara melaksanakan upacara tedhak sinten:

Upacara tedhak sinten ini dimulai dengan menapakkan kaki  ke jadah tujuh warna. Jadah terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan parutan kelapa ditambah garam dan tujuh warna yaitu putih, merah, kuning, biru, merah jambu, hitam, dan ungu. Ketujuh warna tersebut memiliki makna sebagai berikut:

 Baca juga:  Fakta Unik Bayi Laki-Laki                                                                         

·         Merah

Merah merupakan warna yang mendandakan keberanian, tujuan dari warna merah ini supaya anak kelak memiliki keberanian menjalani kehidupan.

·         Putih

Putih merupakan warna yang berarti suci. Tujuan dari warna putih ini agar anak memiliki kesucian hati dikehidupannya kelak.

·         Hitam

Hitam merupakan warna gelap tetapi warna ini memiliki makna yang berkebalikan, warna hitam di sini berarti kecerdasan, setelah menginjak warna ini diharapkan anak memiliki kecerdasan di kemudian hari.

·         Kuning

Warna kuning memiliki makna kekuatan, dan diharapkan anak kelak memiliki kekuatan untuk menjalani kehidupan.

·         Biru

Warna biru memiliki makna setia. Tujuan dari warna biru ini agar seorang anak menjadi manusia yang memiliki sifat setia.

·         Ungu

Warna ungu memiliki makna tenang. Warna ini memiliki tujuan agar anak memiliki sifat yang tenang dalam memilih keputusan di kehidupannya kelak.

·         Merah Jambu

Merah jambu memiliki makna cinta. Setelah menapakkan kaki diharapkan sang anak memiliki cinta kasih di kehidupannya kelak.

Baca juga: Bahaya Bayi Tidur Menggunakan Bantal

Proses selanjutnya adalah memasukan bayi ke dalam kurungan yang dihias dengan kertas warna-warni. proses ini memiliki simbol kelak anak akan dihadapkan dengan berbagai pekerjaan. Selanjutnya anak melakukan proses di luar kurungan dan dihadapkan dengan beberapa barang berharga seperti buku, uang, dan yang lainnya. Kemudian bayi dibiarkan untuk memilih barang yang merupakan hobi dan masa depannya kelak.  Acara ini diakhiri dengan memandikan bayi  ke dalam air bunga setaman lalu dipakaikan baju baru. Tedhak sinten ini memiliki arti yang baik dan ditujukan pada anak ketika sudah dewasa memiliki sifat seperti di atas.

All pictures by : Google

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Adat Jawa pada Bayi Usia 7 Bulan"

Posting Komentar