Selalu Kata Maaf




Babyae - Rasanya saya tidak pantas menjadi ibu untuk dua bidadari. Terlalu kejam dan sering membuat mereka kecewa. Apalagi dengan pikiran yang selalu berubah-ubah, seperti dua pribadi yang berbeda.

Seperti hari ini, saat pulang dari rumah temannya, tiba-tiba saja Asma minta baju seperti Elsa, mukena Elsa, buku gambar Elsa, semua serba Elsa. Sudah kuberi pengertian bahwa tak ada uang, dia tetap ngotot.

Mungkin karena dari pagi sudah tak enak hati gara-gara ucapan ibu mertua, saya pun marah. Kasar sekali perlakuan dan ucapan saya padanya. Bahkan hape saya sampai melayang ke dinding. Sampai dia tak bisa berkata-kata ataupun mengeluarkan air mata, hanya berkaca-kaca. Setelah itu pun, dia masih mau melipat baju Ilmi yang baru saja kering.


Ilmi yang tak bisa tidur seharian juga menjadi korban. Saya hardik dia dengan keras. Tangisnya langsung lenyap, dia tertidur. Mungkin jaringan otaknya ada yang langsung terputus, tapi saya harus apa? Saya terlalu lelah.



Asma, Ilmi, maafkan Bunda. Bunda memang tak becus, seperti kata Mbah Uti. Bahkan waktu 24 jam terasa sangat kurang. Bunda harus melakukan banyak pekerjaan rumah tangga, belum lagi bekerja. Sementara ayah kalian menganggur sudah sebulan lebih.

Bunda memang tak becus menjadi ibu kalian. Bunda lelah dengan aturan-aturan yang dibuat orang zaman dulu tentang selapan. Bahkan Bunda tak tahu harus mendapatkan uang darimana untuk acara selapan, setelah brokoan dan sepasar. Rasanya, Bunda adalah ATM berjalan. Sampai kapan?

Tuntutan hidup yang semakin mencekik membuat Bunda sadar harus meninggalkan kalian. Pergi jauh untuk mencari uang, minimal mendapat gaji UMR untuk menghidupi kebutuhan kita. Rasanya Bunda tak lagi sanggup menyekolahkan Asma di sekolah TK dg pendidikan terbaik, tak sanggup membelikan mainan dan apa pun yang kalian minta.

Bunda sudah terlalu lelah. Bertahun-tahun sudah menjadikan kepala sebagai kaki dan sebaliknya.



Subscribe to receive free email updates:

6 Responses to "Selalu Kata Maaf"

  1. kadang kita suka mom guilt ya, semangat mba :)

    BalasHapus
  2. Semoga diberi kesabaran seluas samudra ya Bunda Asma-Ilmi, pahala yg tak putus2 saat kuat menanggung semua beban hidup.

    BalasHapus
  3. tidak ada ibu yang sempurna namun sesungguhnya kaishnya sangat penuh dan tulus utk anak2... be strong bunda asma n ilmi
    ada saatnya mrk akan mengeti kok.

    BalasHapus