Machin dan Roti Sisa

Baby AE - Tentang roti sisa, saya punya seorang teman. Dia tak mau makan sisa dari orang lain, walaupun dari pasangannya sendiri. Pernah saya menggodanya, meminum minuman botol yang dia punya. Tanpa mencucup, tapi langsung menuangkannya ke dalam mulut saya. Dia langsung cemberut dan tidak meminumnya lagi.

Namun kisah ini tentang Michan dan Machin, serta roti sisa mereka.

Hari Rabu kemarin, Machin mendapat jatah kue dari sekolah. Tiap hari dia mendapat kue yang diselingi dengan makan berat di sekolah. Tiap anak mendapat jatah satu, namun hari itu ada yang berbeda.

"Michan, Kakak punya sesuatu buat kamu ...!" kata Machin gembira sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

Saya mengernyitkan dahi. Sebuah benda berukuran kecil, kertas roti yang rapi.

"Apa, Kak?" saya pun langsung bertanya.

Machin membuka kertas roti. Di dalam kertas itu ada sedikit sisa roti, mungkin hanya sekali suapan untuk saya. Sekitar 2 cm.

Saya terhenyak. Itu adalah roti kukus kesukaan Michan dan Machin menyisakan sedikit roti untuk adiknya. Mata saya berkaca-kaca. Memang terlihat remeh dan sepele, tapi hal kecil itu sudah mengartikan banyak hal untuk saya.

Machin mau berbagi dengan sang adik, dia ingat tentang kue kesukaan Michan dan mau memberi, walau hanya roti sisa jatahnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Machin dan Roti Sisa"

Posting Komentar